Tahun ini sepertinya aku berada pada shelter terakhir dalam perjalanan hidupku sebagai penyendiri, perjalanan menuju puncak tertinggi sebagai laki - laki atas namaku, seperti para penjelajah gunung hutan pada umumnya ketika berada pada kaki puncak sebuah gunung terlihatlah dengan jelas pucuk tanah yang berbatasan langsung dengan langit, langit yang akan menjadi bagian lain dalam suatu kehidupan................heeemmmm indahnya pandangan mata pada waktu itu, pandangan kemenangan, kesuksesan tersendiri sang penjelajah, tapi kesadaran bahwa semuanya hanya pandangan mata, semuanya belum berakhir, masih butuh waktu dan tenaga yang mungkin lebih banyak untuk benar - benar menggapainya. "PERSIAPKAN MENTAL DAN FISIK ANDA" dan "ANDA RAGU-RAGU KEMBALI SEKARANG JUGA" tulisan dalam tagline yang ada di pintu masuk menuju tempat asalku di Batujajar, mungkin karena terlalu sering ku membacanya hingga tanpa kusadari kata-kata itu selalu melekat di hatiku, itu terjadi ketika awan hitam tiba-tiba muncul pada saat aku berada di shelter terakhir dalam perjalananku, pada saat semangatku memuncak, naluriku jauh ke depan ke langit kehidupan selanjutnya, hingga awan gelap itu membuatku tak berdaya, membuatku hanya bertahan dengan sepasang lutut dan menunggu untuk duduk terdiam tanpa kata, hanya bisa termangu dalam ketidakmengertian setelah beberapa kali kucoba menghapus awan gelap itu, awan gelap yang selalu datang dalam perjalananku......oghhhhhh apakah ini ujian atau memang aku yang tak bisa membaca medan, atau aku yang tak pernah sanggup untuk mencapai puncak, tak sanggup melewati fase kehidupan yang sendiri ini ?????????????????????
tapi aku masih berada di shelter terakhir, tempat dimana aku akan menapakkan kakiku di puncak untuk menuju ke fase hidup yang lain.....terperangkap di shelter yang aman dan terus berusaha menghapus pikiran suudzon kepadanya, kepada yang menentukan takdir bagi setiap manusia, mencoba mengumpulkan kembali puing-puing semangat untuk menghapus awan hitam atau hanya sekedar untuk melanjutkan perjalan pulang ke kaki gunung, dan mempersiapkan diri kembali untuk mencapai puncak yang sempat tertunda...
Tapi mungkin waktu yang harus aku perhatikan, waktu yang tak lagi banyak jika ku memulai lagi dari kaki gunung, waktu dari sisi lain yang tak bisa kuhentikan, waktu yang seharusnya aku sudah berada di fase hidup yang lain...
No comments:
Post a Comment